Minggu, 13 Desember 2009

Bersiul

gambar di unduh http://www.aegee.upatras.gr/su2003/muses.jpg




Bersiul

Bayu bersiul awan berkuak
Cemas berharap berangan tiba
Bersimbah peluh bertongkang ara
Bai’at doa hujah mustika

Bertingkap rindu kutitip nuri
Berharap perjak ikut bernyanyi
Aduhai diri rindu sekali
Saling bersaut tembang sehati

Berlambai kata kupanggil kawan
Kuharap datang para puistikawan
Satukan diri dalam ikatan
Meluah hasrat binalah kawahanan

Jangan meringkuk bersiul malu
Merempah ilmu adanya Qalbu
Ayolah kemari puan perindu
Jangan kau beku amal ilmumu
_________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 2008




Tembang Kasmaran

Saat cinta hembuskan wangi
Langkah kaki ringan berseri
Merenda mimpi bersama bidadari
Hasrat asmara laksana api

Jiwa o terbuai jiwa
Terbang melayang melaung kenang
Pada hati tiada bimbang
Selarik nama pun terucap mesra

Dirimu o! dirimu kekasih
Bila tiba masa di! nanti
Kugandeng tanganmu meniti pe!langi
Bersulang o! bersulang, hilang pedih

Kujaga sayang tak! selayang pandang

_____________________________________________
@ Imron Tohari,lifeSpirit 28 October 2009

puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030

Senin, 23 November 2009

MANIKAM



visual gambar diunduh http://dimasnovriandi.com/wp-content/uploads/2008/10/love-hand.jpg

MANIKAM

Kala masa datang menyapa
Asa cinta seterang suria
Mengikat janji sepenuh segala
Seia sekata mestitah terjaga

Dalam rampaian puji puja
Kupu dan bunga berkecup mesra
Mematri rasa asmara bergelora
A ha,inginnya hidup sepanjang masa

Tapi!, bila cinta pergi menepi
Aiai, lara nian sesali diri
Sedih pilu bersulam sepi
Debar jantung tergetar nyeri

Apatah kini segala arti
Yang terjadi tak guna disesali
Hendaknya insan kian sadari
Ujian hidup: pada ketabahan hati


___________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 24 November 2009
puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030

. manikam: intan; batu permata

Jumat, 20 November 2009

Puyeng Tujuh Keliling



visual http:
//media.photobucket.com/image/hati%20cinta/ivonofe/blog/love.jpg


Puyeng Tujuh Keliling

Kala cinta datang menyapa
Teruntai senyum sepanjang kala

Sayang disayang cinta terberai
Bara hati panas mengurai…

Cinta,o,cinta,o,
Selaksa cerita selaksa suka derita

Seribu cinta seribu pesona
Seribu cinta seribu jelaga
Sejuta cinta sejuta arti
sejuta cinta sejuta misteri

Cinta,o,cinta,o,
Durinya membuat takut memeluk cinta

Lebih takut lagi aku
Bila hati tanpa degup-degup
Ci(n)ta

________________________________________
@ Imron Tohari_lifespirit 21 November 2009

Rabu, 04 November 2009

Tembang Swargaloka



gambar disunting https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsUf5sWDnSUGnHZtak62fvskNo8xfT9gBOHVBuMR8X99l7nZgUgbUkvYHP3T-mo7qoYwgNCCCgZJQL1MtKAWZfHwUetd69GvTnlZMiJoSBmNzDuT_Ol6uey8hFtWr8BxDELk_KQGOWXgvG/s700/bidadari.jpg

Tembang Swargaloka


Membentang Zamrud katulistiwa
Alun mengalun bayu seirama
Kilau jingga memancar, senja
Memanggil periperi menembang asmara

Lihat, atas nama cinta
Dewa Dewi swargaloka
Berputar;menari seirama
Alunan syair asmaradahana

Puja puja memayungi altar
Merah api menjilat, membakar
Jiwajiwa kasmaran melaung kala
Memindai arti memeta jiwa

Asmara, o, rindu mendera
Bibir kelu kata membeku
Di senjakala tunggu tak jemu
Inikah cinta yang memburu

____________________________________________________
Yuni”Bibi cantik” C Bontot,8 June 2009 Editing by lifespirit 31109

Sabtu, 31 Oktober 2009

Langit Merah Saga



disunting http://www.istockphoto.com/file_thumbview_approve/250643/2/CD_Burning.jpg

Langit Merah Saga


Saat langit merah saga
Nafsu meraja membakar jiwa
Belas kasih tiada tersisa
Terejam segala angkara durjana

Diantara kemerlap dunia,rentan
Ribuan cawan cinta berserakan
Meretak, pecah;terinjak kesesatan
Bersulang api memuja setan

Demi mengejar segala ambisi
Mata hati terpejam mati
Akidah iman dianggap duri
Tiada segan dikorbankan jadi sesaji

Langit merah saga membara
Matahari menjilat ganas jiwa nestapa
Sadarlah wahai engkau disana
Bersama membenam dalam beningnya doa


__________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit /rev/31.10.2009

Rabu, 28 Oktober 2009

Tembang Kasmaran




Tembang Kasmaran

Saat cinta hembuskan wangi
Langkah kaki ringan berseri
Merenda mimpi bersama bidadari
Hasrat asmara laksana api

Jiwa o terbuai jiwa
Terbang melayang melaung kenang
Pada hati tiada bimbang
Selarik nama pun terucap mesra

Dirimu o! dirimu kekasih
Bila tiba masa di! nanti
Kugandeng tanganmu meniti pe!langi
Bersulang o! bersulang, hilang pedih

Kujaga sayang tak! selayang pandang

_____________________________________________
@ Imron Tohari,lifeSpirit 28 October 2009

puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030

Jumat, 23 Oktober 2009

TEPAS


Disunting dari http://portal.cbn.net.id/UserFiles/Image/cyberwoman/Hot%20Topic/menikah.JPG

TEPAS

BERSAMA kekasih saling bercerita
Tentang rindang pohon cinta
Segala ada indah dipuja
Terbuai syahdu manisnya kata

Cinta o cinta, bila luka
Gejolak asmara percikkan prahara
Menista kekasih tiada berjiwa
layuh rindu, hujat kala

Duhai Tuhan Khalikul alam
Kenapa sebab Kau sulam cinta
Bila tercerai mesti mendendam

O waktu o, lestari jua
Suka derita adanya ketetapan
Mabuklah anggur Ulul Azmi saat terluka


____________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 23 October 2009

layuh = lumpuh
3tepas n arah (penjuru, batas)

Rabu, 12 Agustus 2009

Maha dewi cinta


gambar diunduh : http://www.gamebuynow.com/up_files/image/Article/2010/11/05/574244.31.jpg

Maha dewi cinta

bagai petir merobek terang cakrawala
kau bilang
tidak lagi mencinta
hancur ; luluh,luahan rasa
sukma melayang
tinggal raga

Oh cinta
tiada indah kupandang
flamboyan layu di tanah gersang
luruh
helai-helai daun
terbawa angin

ooo maha dewi cinta…

tunjukan jalan
tak berkabut
agar diri tiada tersesat di belantara cinta
yang gelap
namun menggoda
dan terangnya terkadang menyesatkan

ooo maha dewi cinta…

dulu
pernah kutanya pada malam-malam purnama

: di mana gerangan para dayangmu …
yang selalu berkidung cinta

: di mana gerangan para prajuritmu…
yang selalu membawa busur asmara

: di mana gerangan istanamu…
yang semerbak wewangi kasturi

: di mana gerangan taman surgamu…
dengan bidadari penabur benih-benih kasih


ooo maha dewi cinta
aku
pada jiwa kepedihan
melaung sebait rindu

"Inginku mencintai
layaknya suria
menghapus tangis awan
menjelma rinai bianglala"


______________________________________
@ lifespirit 12.3.08/rev/15.3/12.8/09


Rinai = kidung

Senin, 20 Juli 2009

Wangi Kesturi

Wangi Kesturi Harum bunga di taman sepi Tidak rugi setia pada janji Bila hati mesti menanti Pastikan diri tahan diuji Biar dia tak kunjung datang Jangan pupus dirundung malang Esok menjelang bisa kau ulang Semai benih untuk tersayang Oo,wangi asmara laksana bunga Terbawa terbang ke batas nirwana Lembut mengalun menggurat sayang Membuai jiwa melayang layang Oo, penuang anggur-anggur cinta Kaul perindu rapuh kaca Mabuknya aulia mencari anasir Sauk syair berkaca sair _______________________________________________________ @ Imron Tohari, lifespirit, rev.21.7.09 esokuntukcinta # sauk: keluh; erang; keluh dan tangis

Minggu, 19 Juli 2009

melaung lesap



melaung lesap


berdiri di tepi pantai
menatap ombak bergulung sendiri
membentur karang air tercerai
berdegap-degap* rinai teruntai

di hampar pasir pasir
mematik syahdu di relung hati
rencam* tergurat segala memori

tentang, ku
tentang, mu

di hampar pasir

untuk terkasih
ada menunggu…



_________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit rev 20.7.09 inginku

# berdegap-degap : berdebar-debar keras

#rencam , merencam : tidak nyata atau
tidak jelas kelihatan; mengaburkan mata
(krn terlampau banyak atau halus-halus
sekali)

Jumat, 19 Juni 2009

Kidung Kasmaran



Kidung Kasmaran

Sudah jauh di rantau asa
Jauh pula sanak saudara
Nyinyir kecut rindu segala
Pada kekasih di belah samudra

Tidak guna kupikir murung
Bertambah umur entah berkurang
Biar masam berkerut kenang
Kutepis resah gundah kugantung

Selepas hujan kucumbu suria
Ku ajak dara menari bianglala
O cinta,sebentar waktu kupastikan ada
Dua jiwa menyatu raga

Merindu rindu kasih di pulau
Berharap harap pada sang kala
Kalungkan doa sepenuh segala

: Aih dara…
harapku membuncah hingga Nirwana


@ lifespirit 19.6.09

Senin, 15 Juni 2009

Se-siapa



Se-siapa

Jaka, malam gulita bulan memudar
berkayuh sampan di telaga bening
adakah salah hati bersandar
pada ikrar di sudut kerling


Duhai engkau dara remaja
gerangan apa kau rasa
hingga asa terejam binasa
terkubur hasrat gundah meraja

Duhai jejaka pelipur lara
bagaimana hati tak gulana
saat bunga memekar asmara
beribu dusta merusak rencana


Dara, ada asap karena api
bilakah itu akan terjadi
kalau janji saling tergenapi
pada ikrar suci abadi

Jaka,sedih luka kuratapi diri
langit berjelaga hujan berlari
pada sesiapa mesti menanti
perihnya hati harus kuhenti


_________________________________________
@ lifespirit 16.6.2009/rev/10.12.2010

Minggu, 14 Juni 2009

Melarung Resah


Melarung Resah


Rimbun belukar beronak onak
duri mencuat sisakan guratan
darah menetes di tubuh rentan
ku-pacu jantung, tetap berdetak

Biar setan riuh bersulang
pantang diri berkata serah
semampang nafas belum terbelah
pasti ku-gulat aral melintang

Apatah arti dawai harpa
bila tak denting di bianglala
apatah guna kucumbu duka
bila asa penuh segala

Ini akal, ini pikiran
belukar beronak kubakar abu


( puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030 )

Rabu, 03 Juni 2009

Kacau



Tindih menindih kian sengkarut
Pedih tersembilu di sudut kelu
Tatas merentas doa tersebut
Nurani lunglai tertunduk membisu

Apatah yang kau cari, tuan diraja?

Jiwa Negeriku hancur terburai
Airmata mengalir enggan merinai
Surya terpejam kian tercerai
Tersekat awan pun, batin terkulai

Inikah tanda hujah* imanku
Luruh meretak cerminan rupa
Gelap kupandang cermin akhlakku
Benar salah biaskan cahaya

Lihat tuan, debu mengabu
Cekat melekat mengusir terang
Sulit terpilah sirupa jalang
Juang lara resah bergelimpang

_________________________________________________________________________________
@ lifespirit 18.10.08/4.6.09 ( dipertegas dalam puisi " Hilang Basmalah " by lifespirit 2011 )


Hujah* = alasan , tanda, bukti

Selasa, 21 April 2009

SAMSARA II



Bersembunyi keajaiban di ilalang yang diam,pasrah
Tiada bening getah menawarkan apapun lagi
Kecuali sayat tajam ilalang pada degupdegup hati
Hingga darah mengucur,nurani masih berkata: hikmah

Ilalang adalah ilalang, angin itu pejalan alam,mematik: nada
Jangan berharap desau membuat ilalang bersiul
Ah,ambil ilalang itu, biar gemetar bibir menyiul kekal
Bila tidak sumbang, pertanda kematian bereinkarnasi pada (r)asa

Kala ilalang menjadi roh aksara pujangga
Duka;lara,suka;cita,menjelma berlaksa bait
Ah, makan ilalang itu, bila semanis nira, berarti sajak: surga

Sudah berhenti berkatakata
Bakar ilalangilalang itu,kala masa memberi tumbuh
Pertanda bumi masih berputar pada porosnya

Minggu, 12 April 2009

Air,Matahari,Pelangi

lukisan by aalmarusy.blogspot.com



Air,Matahari,Pelangi

Malam langit bintang gemintang
Pertanda Seribu bulan tlah datang
Bening doa di sudut hening
Tanya berjawab diri nak tenang

Kala Insan bertanya tanya
Asal mula kekasih ada
Tafakur tunduk hanya padaNya
Bening nurani akan berkata :

Dalam masa alam cerita
Samudera memuai menuju bahtera …
Berarak riang bersama Surya
Putih awan pun memayung gembira

Riang mega menari-nari
Bertabur cahaya terang mentari
Sulaiman,BalQis meniti hari
Pertanda tumbuh cinta abadi

Langit biru tersaput jelaga
Halilintar merobek, rinai menerpa
Hati Yusuf tiada mecinta Zulaikha
Duka hati dirundung Nestapa

Sisa hujan membalut bumi
Putih sinar menyapa kembali
Biaskan warna warni pelangi
Tercipta kidung asmara sujati

Saat matahari tahu arti sinarnya
Saat angin tahu arti hembusannya
Saat pelangi tahu arti pesonanya
Saat aku tahu artinya sang aku adanya

Di sana…

Untaian tasbih beriring doa
Ar-Rahmaan* Ar-Rahiim*
Yaa Kabiir* Yaa Kariim*
Bersemayam segala keabadian cinta

_________________________________________________________________
@ Imron Tohari - lifespirit 2008 ( Menyambut Malam Seribu Bulan )

* Ar-Rahmaan ; Maha Pemurah
* Ar-Rahiim ; Maha Penyayang
* Yaa Al-Kabiir ; Maha Besar
* Yaa Al-Karim ; Maha Mulia

Kamis, 26 Maret 2009

Istiqomah



Istiqomah

Terjal berliku ujian cinta
Kuharap hati tiada layu
Biar rasa sakit di jiwa
Kuanggap sebagai batu ujianku

Dalam kumbangan madu cekat
Gelora asmara terkungkung sekat
Tiada lagi nada kasih
Yang dulu terdengar indah

Kini airmata berderaiderai
Harap tersisa di cawan bestari
Istiqomah dalam kedalaman nurani
Bermohon pada Illaihi Robbi

Pada satu mushaf suci
Tertabur segala doa surgawi
Terlebur dendam dan benci
Semata karena ridho Illahi


@ lifespirit 30.3.08/21.3.09

Pantun Empat Bait



Pantun Empat Bait

Bercocok padi adanya di sawah
Saat menguning burung pun berdatangan
Bila datang senang jangan lupa adanya susah
Biar nanti asa tak hanya tinggal kenangan

Buah kelapa buah durian
Tanam di kebun jangan di danau
Bila tak ingin hati rentan
Rajin-rajin pergi ke surau

Ambil wudlu sambut suara adzan
Tinggalkan kerja untuk sesaat
Biar wajah hati tetap menawan
Amalkan sholat setiap saat

Ada bunyi ada gaung
Tak maksud menggurui tuan berilmu
Bila tuan merasa tersinggung
Abaikan saja seperti angin lalu

@ lifespirit 26.3.09

Minggu, 22 Maret 2009

Landai



Landai

Ini kali kau laung rindu
Memangil segala padaku syahdu
Kenapa sebab hati tersembilu
Hingga resah di ujung kelu

Landai landai bayu di bukit
Melayuk daun rindu terungkit
Padamu sayang segala berkat
Kukalung doa sepenuh hasrat

Duhai engkau jelita hati
Bilakah cinta bila sangsi
Adanya diri memang begini
Bukan berarti ku ingkar janji

Oh cinta, kemari peluk aku
Padamu sungguh asmara menderu


@lifespirit 22.3.09

Landai = agak miring ; menurun sedikit demi sedikit

Nyanyian Pelangi



Nyanyian Pelangi

Berlatar indah warna mejikuhibiniu
Kupeluk mesra hangat tubuhmu
Oh,merah mu tersipu malu
Kala keningmu kukecup syahdu

Lembut nafas menyatu seirama
Berbagi cerita indahnya dunia
Gembira hati bersama pujaan
Jiwa melayang serasa ke awan

Bergandeng tangan riang gembira
Merampai asa taburkan cinta
Saat hati bertaut asmara
Indah dunia penuh makna

Haru menitik airmatamu, dara
Larut luruh di cawan hati
Kulaung Dewa berkidung asmaradahana
Bertali kasih seindah pelangi

@ lifespirit 2.6.08/23.3.9

Jumat, 20 Maret 2009

Duhai, Sang Kholiq.



Duhai, Sang Kholiq


Awal bersua dara jelita
Meluah rasa bahagia semata
Jiwa jiwa menembang asmara
Bercarita dewa dewi swargaloka

Beta lihat membatas cakrawala
Bahana petir merejam rasa
Kulepas dara terbawa bayu
Sepuluh jari kulambai kaku

Duhai engkau Tuhan Sang Kholiq
Kenapa jua kau cipta duka
Saat asmara merenda suka
Kau belah jiwa membilu rasa

Pada kekasih nun jauh di mata
Surya berkabut berselendang mega
Kurentang gendewa, kupupus nestapa
Menggumpal awan legam mustika

Pada Tuhan segala abadi
Ku petakpetak rasa gulana
Ku suluh kenang, ada segala
Di kanvas langit kutitip bianglala

@ lifespirit'08/20.3.09

Kamis, 19 Maret 2009

Stanza



Stanza

Untaian kata telah tertoreh
Dalam sair puisi stanza
Merenda hari hari bersama
Lantunkan kidung rindu jiwa

Kenapa hati kini meresah
Dalam meniti bianglala rasa
Hingga tangis menitik resah
Dalam bisu kata nan lara

Oh,cumbu rayu bianglala cinta
Menari dara laksana dewi
Hampar kenang wajah jelita
Terlukis indah di kidung bidadari

Lihat pendar di sana
Pada tapal batas cakrawala
Siluet putih pantulan cahaya
Melarik riak gelora asmara

“Tuhan, aku jatuh cinta”


@ lifespirit 15 November 2008

Noktah



Noktah


Saat sang angkara merajalela
Tumpahan kesedihan meratap ara
Bunga-bunga hati kuncup merana
Terbakar hangus sumpah durjana

Jerit rintih tiada lagi arti
Kala nafsu hati mengunci
Mencabik-cabik nurani suci
Iri dengki hembuskan mati

Oh, rintih dan tangis kematian
Adalah kidung indah baginya
Sebagai wujud persembahan setan
Kesakitan insan dijadikan pahala

Merah saga di Negeri Pusaka
Nafsu angkara durjana merajalela
Sesiapa ada, dicabik,dimangsa
Bagai arwah arwah gentayangan

Sadarlah wahai anak negeri
Ada Darah pejuang di SangSaka
Berbaur peluh air mata
Titisan suci leluhur bangsa


@ lifespirit 29.5.08/8.6.08/19.3.09

Selasa, 17 Maret 2009

Imam dan makmum



Imam dan makmum

Ada cerita bapak yang imam
Calonkan diri jadi hakim*
Susun konsep siang malam
Fajar tiba sebar salam

Halus lembut tutur kata
Senyum ngembang bak purnama
Rapat tersimpan niat utama
Sebelum didapat tahta singasana

Pergi ke mimbar bagikan petuah
Bicara moral penuh kharomah
Anak di rumah bertanya hikmah
Bapak yang imam bilang terserah

Di rumah, anak bini makmum
Takut menegur bapak yang imam
Cacat di dalam di luar harum
Bapak imam begitu makmum


@ lifespirit 14.7.08/17.3.09 (Seloka)

hakim* = pengadil ( simbolik penguasa )

Senin, 16 Maret 2009

Bersamamu



Bersamamu


Aku berjalan di taman bidadari,
kudengar segala riang bernyanyi,
dengan lembut kuhampiri dirimu,
sepenuh harap kugandeng tanganmu.

Oi,kutatap mesra merona pipimu,
berlapis senyum tersipu malu,
suka suka berlatar pelangi,
indah nian warna warni.

Bagai bunga musim semi,
merekah harum di taman hati,
segala duka pergi menepi,
kala sejoli riang menari.

Duhai Tuhan pemantik mimpi,
betapa hidup kian berarti,
saat dua jiwa menyatu ada,
terpindai makna indahnya syurga.


@ lifespirit 8.2.08/2.11.08/15.3.09

Minggu, 15 Maret 2009

Rembulan Luruh



Rembulan Luruh


Kulihat pelangi di rimbun doa
Indah terasa menghias jiwa
Menggugah berjuta kenangan masa
Kala dirinya kurengkuh ada

Kusadari, semua tlah beku
Bahagia terkoyak di puing kalbu
Hangat tiada lagi rasa
Kecuali mimpi tentangmu, dara

Melayuk nyiur di puing asmara
Belantara hati pun berkabut pekat
Hampa terkunci pikiran tersekat
Beku tersisa di altar cinta

O, Dewa Dewi nirwana
Pinjamkan padaku gendewa asmara
Kan kubidik rembulan : Luruh

Pada asmara,
nama terkasih tlah kupatri abadi

___________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 7.10.08/15.3.09

Sabtu, 14 Maret 2009

Bias



Bias

Tertindih menindih saling terpaut
Pedih membilu tersudut kelu
Tatas merentas doa kusebut
Tertunduk hujah* lunglai membisu

Duhai tuan apalah sebab…

Negeri jiwaku hancur terburai
Airmatapun, deras merinai
Surya terpejam jauh menepi
Awan memekat batin tercerai

Lihat tuan debu mengabu
Cekat melekat mengusir terang
Sulit kupilah sirupa jalang
Juang lara resah bergelimpang

Inikah tanda hujah* imanku
Luruh meretak cerminan rupa
Gelap kupandang cermin akhlakku
Benar salah bias tanpa cahaya

@ lifespirit 18 October 2008


Hujah* = alasan , tanda, bukti

Jumat, 13 Maret 2009

Jangan begitu,ah



Jangan begitu,ah


Duhai jelita bermata sayu
Gerangan apa bermuram durja
Adakah hati terluka cinta
Sampai airmata meleleh pilu

Lihat awan di atas sana
Seakan ikut merasa lara
Membuat matahari enggan bersua
Melihat ada derai airmata

Bukan jalan tuk siksa diri
Sedang waktu tiada memihakmu
Selama hati membenam pilu
Terkubur mati asa di diri

Duhai engkau yang berduka
Memang sulit lupakan ada
Bila Hati tersayat lara
Bahagiakah bila kau simpan

Ini waktu enggan ke belakang
Tiktak,tiktak, tetap berdetak
Suka duka hanya tembang
Segala kesah jangan di kerak

@ Lifespirit 14.3.09

Syahadat Cinta



Syahadat Cinta

Saat kurangkai puisi dan sair
tidak cukup samudra airmata
untuk ceritakan hujah* cinta
melebur dalam pertalian jiwa

Kala sepasang kasih bermunajat
terdengar syahdu bait syurgawi
membasuh kering jiwa landai
berharap benih di rahim suci

Oh, alunan nada jiwa
buluh perindu awal muara
semilir bayu di altar asmara
terbangkan luruh benci prasangka

Dari liat tanah syurgawi
tercium ada, aroma wangi
satu tiupan Pembuat Cinta
wujud prasasti Syahadat Cinta

@ lifespirit 15 August 2008

Rabu, 11 Maret 2009

Pada Lima




Pada Lima

Kala pati dera jiwa
Akal budi jadi mati
Bila haus puja puji
Hati buta mati rasa

Bila umat taat adat
Jauh cela jauh dosa
Biar raya biar jaya
Jaga niat yang kuat

Hayo kita sama laju
Ajak mata juga atma
Jaga tata pada lima
Pada niat yang Satu

Agar jauh duka lara
Laku baik saka diri
Bila padu visi misi
cita cita luah suka

( lifespirit 2009 rev. 5 July 2011 )

4 huruf dalam satu kata/kalimat,

4 kata/kalimat dalam satu baris,( Di tolerir lebih satu kata, bila kata tadi berfungsi sebagai kata tunjuk tempat : di, ke ) , dimana untuk kata tunjuk tempat adalah suatu hal yang mempunyai sifat khusus pada makna suatu kalimat bila tidak disertakan: di,ke, sehingga tidaklah mengapa bila lebih satu kata, bila kata tersebut merupakan satu kesatuan makna pada kata terkait. (di,ke). Hal ini berlaku juga untuk sesuatu kalimat/kata yang walau lebih dari 4 huruf dalam satu kalimat/kata,masih bisa di tolerir, Bilamana Ianya, kata/kalimat tersebut menunjukan dan atau merupakan nama suatu tempat, orang, waktu dan atau yang setara, misal: Negara;Masjid;Gereja;Pura;Vihara , nama orang, penunjuk waktu, dst.

4 baris dalam 1 paragraf/bait/larik,

4 paragraf/bait/larik membentuk 1 alur cerita,
bersanjak dan atau berima ( rima berpeluk/berpaut ) pada setiap baitnya.

Puisi pola 4444 ini saya ciptakan atas dasar ketertarikan saya pada karya sastra puisi/sajak/syair/pantun yang berbasis akar budaya tanah leluhur yang kita cintai ini.

Berawal dari sana saya tergelitik untuk membuat puisi sanjak dan atau rima dengan aturanyang boleh dikata tak lazim, karena pola ini terdiri dari serangkaian tautan kalimat yang per kalimatnya hanya terdapat 4 huruf pada kata/kalimat ( kata dasar ) ; 4 huruf dalam satu kata/kalimat, namun dalam satu kesatuan utuh tubuh karya, dan harus tetap memenuhi unsur sajak baik secara estetika bahasa pun secara estetika pesan/makna.

Sekali lagi perlu saya tekankan di sini, bahwasanya acuan dasar dari pola 4444 adalah sajak rima sastra akar leluhur, Namun begitu pada karya ini (yang selanjutnya saya sebut sebagai puisi pola 4444, lebih menitik beratkan pada jumlah huruf pada kata dan jumlah kata pada baris serta jumlah baris pada bait. Sedang saya pergunakan rima berpeluk semata untuk mendapatkan efec rima (metrum) saat dibaca. Satu lagi pada bacaan puisi pola 4444 dengan rima berpeluk. Pembaca akan mendapatkan efek gema. seakan kita ditarik lagi pada bunyi akhir awal bait. tarikan rima di baris awal bait dengan bunyi rima akhir dibaris akhir pada bait yang sama menciptakan suatu arus gravitasi kata dan atau gravitasi bahasa yang berseakan memantul dan menimbulkan bunyi yang bergema. Contoh: perhatikan efek gema yang ditimbulkan oleh rima yang saya beri tanda ( ) di bawah ini :

Kala pati dera jiw(a)
Akal budi jadi mat(i)
Bila haus puja puj(i)
Hati buta mati ras(a)

Bila umat taat ad(at)
Jauh cela jauh dos(a)
Biar raya biar jay(a)
Jaga niat yang ku(at)

Jadi dalam penggunaan rima tidak boleh asal mengejar bunyi saja, dalam pengertian "mengejar bunyi" yang saya maksudkan di sini, yaitu tidak hanya sekedar mencari kesamaan rima di akhir kalimat saja, padahal secara bentukan alur baris dan atau antar barisnya tidak saling terkait maksud/makna, jadi di sini yang saya maksudkan jangan hanya mengejar bunyi rimanya sahaja. Dan mengenai asonansi; perulangan bunyi vokal dalam deretan kata dan atau penggunaan aliterasi ; pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan, tidak mesti harus, yang pasti dasar pemikiran penciptaan karya ini sesuai dengan yang saya katakan diatas mengacu dari pola tuang sastra melayu pujangga lama tidak menyimpang dari pola rima berpeluk/berpaut, dan yang pasti tidak menyimpang aturan pola 4444.



salam lifespirit!

Selasa, 10 Maret 2009

Opera



Opera

Kemerlap cahaya lampu panggung
Berhias lagu tari menawan
Katre* cantik elok rupawan
Penonton riang katre berdendang

Dalam rancak tari menari
Tangan kaki gemulai melambai
Tiada tampak gelisah wajahnya
Belum tentu gembira hatinya

Lampu panggung terang benderang
Tanda usai opera tari
Katre cantik dibalik panggung
Hitung uang upah menari

Meratap sedih katre penari
Hasil upah tidak sebanding
Dengan jeritan suara hati

Itu kisah suka duka katre penari
Tersimpan cerita laksana opera
Menghibur penonton dibalik derita
Tampak-kan wajah berseri seri


@ lifespirit 18 maret 2008
Bangkok pukul 20.30 malam
( rev. 11.3.09 Indonesia )
Katre* ( bhs. Thailand ) = Waria

Minggu, 08 Maret 2009

Sair Cinta



Sair Cinta

Dari Jogja sampai di Bombai
Sepanjang itu cerita cinta, teruntai
Merajuk suka lara hati
Hanyalah bunga rampainya hati

Bila diri masih cinta
Kenapa peduli akan lara
Bukankah cinta lara adanya
Menggoda insan mereka-reka

Saat bibir terkecup mesra
Debar hati genderang asmara
Berpeluh-peluh cinta mendahaga
Tiada sempat berpikir derita

Tidaklah jiwa akan bertanya
Hangat nafas kian bergelora
Meliuk, meradang, berlaksa rasa
Ciptakan jalan rindu menyiksa

Jangan, janganlah engkau menangis
Kala cinta hanyut terkikis
Bagaimana nanti kembali melukis
Sedang warna di kanvas kian menipis

Tidakkah ingat pernah kau kata
Beragam coba asa terbina
Tiada peduli bara mendera
Kekuatan cinta padamkan apinya

@ lifespirit, 24 Mei 2008 ( Rev. 6 Juli 2008 )

Ada Cinta Di Titik 0



Ada Cinta Di Titik 0

Saat cinta datang menjelma
berdengup jantung tiada terkira
tergandeng tangan meniti asa
gelora cinta melebur sukma

Pada kekasih kurentang rasa
hati gembira tiada terkata
hingga semua tampak di mata
terlihat indah tiada cela

Tapi kini asmara nestapa
gemeretak tulang lepas di raga
gelap terasa gelora di jiwa
pikir pun resah nafsu mendahaga

Duhai Tuhan kenapa terjadi
tercipta cinta pun tercerai
di titik 0, inginnya mati
pada nurani kucumbu Illahi


@ lifespirit 30 Desember 08

Sabtu, 07 Maret 2009

Cerita Pohon Kamboja



Cerita Pohon Kamboja


Setia berdiri di ujung sepi
Pagi siang malam sepi
Bahkan burung hantu pun pergi
Hanya wangi bunga mengiris ngeri

Sekali datang berderap kaki
Beriring tangis mengiris nyali
Tubuh pohon bisu terpatri
Di antara lubang yang tergali

Derap kaki melangkah pergi
Tinggalkan dia sepi sendiri
Dalam tanah taburan melati
Menunggu tanya terjawab pasti

Sepi bisu ciutkan nyali
Wangi bunga tersaput ngeri
Bila kini aku mengerti
Hidup sekali harus berarti


@ lifespirit 23 Jan. 08 ( rev. 30 Jul. 08 )

Selasa, 03 Maret 2009

Pecinta




Pecinta

Kala mega tersapu gerimis
debaran hati getar tak tentu
dalam hening pilu teriris
haruskah mengalah, aku selalu

Perlahan pelangi mulai sirna
senja menghilang dalam temaram
ijinkan aku mencintaimu, dara
gemercik suara hati bersemayam

Dalam nuansa indah kurasa
bisikan bening sungainya hati
senyap tanpa gemerisik kuarsa
mengalir bagai alunan kecapi

Indahnya kata kau sampaikan
terbang melayang dalam angan
padamu, ku tanam selaksa asa
kepadamu, aku jatuh cinta

@ arch222,resa,lifespirit _ 2008

BREKELE



BREKELE


Ini tentang terune dan dedare*
Memadu kasih di bale-bale
Tidak takut yang namanya gonore*
Sex bebas, membudaya jadi image

Dasar memang jaman brekele*
Petuah tetua dianggap sepele
Etika moral dikata mana ketehe*
Malah triping geleng-geleng seperti lele

Berlagak kaya sok perlente
Lauk tempe dibilang kere
Tak peduli tangis emak babe
Utamakan gengsi demi prestise

Ini sajak akhiran “E”
Boleh baca asal gak bete’
Bila dirasa penuh satire*
Orang betawi bilang, maafin aje*


@ lifespirit 4 Februari 2009



aje*/saje (betawi) = saja
terune dan dedare* (sasak) = jejaka dan dara
brekele* = ruwet/kacau ( biasanya dipakai sebagai bahasa gaul! )
mana ketehe* (bahasa gaul) = mana ku tahu
gonore* = jenis penyakit kelamin akibat bakteri gonokokus dan mudah menular akibat hubungan seksual )
satire* = gaya bahasa dalam kesusastraan yang mengandung sindiran halus.

Sabtu, 28 Februari 2009

Getar dawai sang pecinta



Getar dawai sang pecinta


Rindu, kupetik dawai kecapi
Lantunkan tembang tembang syurgawi
Memikat syahdu bidadari hati
Memindai jiwa mengusir sepi

Mengalun lembut irama lagu
Syahdu terbawa hembusan bayu
Lembut menerpa mendayu dayu
Kuhantar sayang cumbu dan rayu

Dengan selaksa rasa surgawi
Aku hantarkan lagi melodi
Merdu berdenting dawai kecapi
Kuingin dirimu riang bernyanyi

Duhai engkau cahaya jiwa
Buang jauh pilu nestapa
Datang, datanglah di haribaan cinta
Esok bersua berlapak* bahagia


@ lifespirit 3 Maret 2008 ( rev. 24 June 2008 )

berlapak* = menyulam

Pasang 10 puisi di setiap rumah



Pasang 10 Puisi Di Setiap Rumah

Suatu hari, ramai di rumah abi
Suara bersahutan berkali kali
Mereka cerita apa yang terjadi
Pada abi penguasa negeri

Tersiar berita ada sisirik
Setiap hari bolak balik
Mencabut puisi milik penduduk
Yang ditempel sebagai tradisi pada balok

Penduduk tahu ulah sisirik
Agar mereka saling timpuk
Dan teriak sampai mabok
hingga sisirik puas tergelak

Abi sang tuan penguasa negri
Senyum simpul penuh arti
Berujar kata berhati hati
Untuk kemaslahatan anak negeri

Abi bilang jangan murka
Ajar sisirik dengan bijaksana
Pasang sepuluh puisi di setiap rumah adanya
Bila seratus rumah, jadilah seribu puisi setiap hari adanya

Penduduk makhfum, mulailah berkarya
Pasang puisi seperti rencana
Pusinglah sisirik bagaimana cara mencabutnya
Andaikan memaksa lelahlah mental jiwanya

Hanya saja abi berpesan ;

Pasang puisi yang ada makna
Tidak soal puisi baru atau lama
Asal bermanfaat tuk sesama
Itulah ajaran yang utama

@ lifespirit 13 October 2008

Pelangi senja



Pelangi senja

Kala masa
Saat diri saling merengkuh ada
Terlihat indah bianglala menghias angkasa
Menggurat ada berlaksa kenangan asmara

Kini kusadari, semua tlah beku
Bahagia terkoyak di puing kalbu
Hangat tiada lagi rasa
Sisakan mimpi di alam nyata

Dalam puing-puing asmara
Belantara hati berkabut pekat
Hampa terkunci pikiran tersekat
Bekumu tersisa di altar cinta

Oh, Dewa Dewi nirwana
Pinjamkan padaku gendewa asmara
Kan kubidik jatuh rembulan luruh
Dan kupngut cahayanya
tuk' temaniku kembali melabuh

Pun,
…pada asmara, namanya tlah kupatri abadi


@ lifespirit 7 October 2008

Jangan salahkan cinta



Prolog :

Kemari,
Aku tunjukkan padamu
Ambil ilalang itu, dan sayat hatimu
Bila masih berkata hikmah
Tanda keajaiban cinta menaungi jiwa @



Jangan salahkan cinta

Saat cinta datang menjelma
berdengup jantung tiada berujung
menapaki jalan meniti asa
gelora cinta bagaikan gelombang

Kala bibir mengucap cinta
hati gembira tiada terkata
hingga semua tampak di mata
terlihat indah tiada cela

Tapi apa hendak dikata
bila cinta sisakan lara
gelap terasa asa di jiwa
gelisah hati terejam asmara

Mungkin cinta memang rentan
benar salah pun tak bertuan
seperti kala melaung* angin
namun bersua berlapak* badai

@ lifespirit 22.3.08/rev.23.8.08

melaung* = memanggil
berlapak* = menyulam

Air,Matahari, dan Pelangi




Air,Matahari, dan Pelangi


Malam langit bintang gemintang
Pertanda Seribu bulan tlah datang
Bening doa di sudut hening
Tanya berjawab diri nak tenang

Kala Insan bertanya tanya
Asal mula kekasih ada
Tafakur tunduk hanya padaNya
Bening nurani akan berkata :

Dalam masa alam cerita
Samudera memuai menuju bahtera …
Berarak riang bersama Surya
Putih awan pun memayung gembira

Riang mega menari-nari
Bertabur cahaya terang mentari
Sulaiman,BalQis meniti hari
Pertanda tumbuh cinta abadi

Langit biru tersaput jelaga
Halilintar merobek, rinai menerpa
Hati Yusuf tiada mecinta Zulaikha
Duka hati dirundung Nestapa

Sisa hujan membalut bumi
Putih sinar menyapa kembali
Biaskan warna warni pelangi
Tercipta kidung asmara sujati

Saat matahari tahu arti sinarnya
Saat angin tahu arti hembusannya
Saat pelangi tahu arti pesonanya
Saat aku tahu artinya sang aku adanya

Di sana…

Untaian tasbih beriring doa
Ar-Rahmaan* Ar-Rahiim*
Yaa Kabiir* Yaa Kariim*
Bersemayam segala keabadian cinta


@ lifespirit , rev 20 June 2008

* Ar-Rahmaan ; Maha Pemurah
* Ar-Rahiim ; Maha Penyayang
* Yaa Kabiir ; Maha Besar
* Yaa Karim ; Maha Mulia

Jumat, 27 Februari 2009

Langit merah saga ( original )




Langit merah saga

Saat langit merah saga
Nafsu angkara membakar jiwa
Belas kasihan tiada lagi tersisa
Terejam nafsu angkara durjana

Ribuan cawan cinta berserakan
Meretak, pecah, terinjak kesesatan
Yang tengah bersulang dengan setan
Diantara kemerlap dunia fana

Dalam kesepian menyayat hati
Roh jiwa terkungkung mati
Demi ritual nafsu duniawi
Segala ada jadi sesaji

Duhai Tuhan alam semesta
Kenapa harus ada terjadi
Sekedar untuk mengejar ambisi
Mata hati pun dipejam mati

Langit merah saga membara
Matahari menjilat ganas jiwa nestapa
Sadarlah,sadarlah, wahai di sana
Tuk’ membenam dalam beningnya doa

@ lifespirit 17 Mei 2008

Suatu Pilihan




Suatu Pilihan

Di remang malam, kasih berdua
berkata-kata, cinta terbina
tiada peduli panasnya bara
berkereta cinta satukan raga

Saat bibir berpagut mesra
berdebar hati terbakar asmara
hilang peduli akan lara
kugelut ada dirimu dara

Kubungkam bisu segala tanya
hangatnya nafas kian bergelora
meliuk, meradang, berlaksa rasa
pun kuabaikan bulan memucat cahaya

Oh, selepas nikmat engkau menangis
adakah cinta, hanyut terkikis
bagaimana nanti kembali melukis
bila warna tiada di kanvas


@ lifespirit, 21 February 2009

Sayap-sayap Syurgawi





Sayap-sayap Syurgawi

Diantara keheningan tanpa suara
Dalam benakku, terlitas tanya
Kening berkerut, fikiranku meraba
Terlintas, kata demi kata di kepala

Dengan cepat, kutulis kata
Pada tembang ku-urai aksara ;
Akankah wajah jadi jaminan
Sebagai dasar hukum kebaikan

Hendaknya kita insan, mensyukuri
Wajah diri anugrah Illahi
Cantik tampan hanya kefanaan
Diberikan Tuhan adanya ujian

Budi luhur sucinya hati
Amal sholeh ridho Illahi
Bukan elok parasnya muka
Menjadikan insan penghuni syurga


@ lifespirit 22.2.08/Rev. 28.2.09

Berharap nyata




Berharap nyata


Kekasihku di seberang pulau
Baru sebulan kujalin asmara
Meluah rasa bayangmu,Dara
Pada angin kutitip kata

Oh desau angin khatulistiwa
Menyapa dewi lestari memanja
Merias diri di alam nirwana
Pikirku tertawan di cawan asmara

Duhai yang membelah jiwa
Pisau senyummu bangkitkan gelora
Jantung berdengub bisikan cinta
Menari jiwaku di antara bianglala

Bergandeng tangan riang gembira
Lantunkan syair bait pujangga
Kuharap dirimu menjelma nyata
Agar asa tak lekang binasa


@ lifespirit 27.10.08/28.2.09

Resah




Resah

Seruling bambu alunkan nada
Menyisir ilalang melambai sendu
Diantara penggembala berpuluh domba
Seruling mengalun merdu mendayu

Oh angin khatulistiwa merayu
Mencubit manja dewi lestari
Merias diri di alam ilusi
Pikirku tertawan di cawan rindu

Duhai yang membelah jiwa
Pisau senyummu guratkan aksara
Jantung pun berdengub laksana lonceng
Terbawa terbang angan melayang

Pada jemari hasrat bersuka
Meliuk, menghampar, titian asmara
Berlapis madu bertaring empedu
Bersolek aku pada yang Empu


@ Imron Tohari _ lifespirit 16 July 2008

Jalan




Jalan

rimbun belukar beronak onak
duri mencuat sisakan guratan
darah menetes di tubuh retan
pun, ku-pacu jantung, tetap berdetak

biar pedang datang menghalang
pantang diri berkata serah
semampang nafas menyerta tubuh
pasti ku-gulat aral melintang

biar harpa tak lagi kudengar
denting berirama di bianglala
walau ada tersisa duka
asa kujaga penuh segala

pada akal dan pikiran
belukar beronak kubakar mengabu
dengan kibasan tajam doaku
yang masih tersisa untuk Tuhanku.

@ lifespirit 22 Februari 2008

Terali Hati




Terali Hati

Kala cinta mendayu dayu
Hitam putih melebur abu
Saat cinta terbakar nafsu
Petuah kata jadi sembilu

Rapat merapat cinta membenam
Bertemu pandang bertaut senyum
Lupa waktu merangkak malam
Bunda di rumah di ujung kelam

Memang bukan jaman nurbaya
Iringi cinta dengan rebana
Namun apa arti asmara
Syurga sesaat di pintu neraka

Bulan indah saat purnama
Kanan kiri bintang kejora
Indah sempurna gita asmara
Sahwat terbina sentosalah jiwa

@ Imron Tohari _ lifespirit 14.7.08/1.12.08