lukisan by google
Ku Ingin Mencintaimu Dengan Kesederhanaanmu
Kuarungi lautan asa dengan kano
Menyusuri jalan ribuan kilo
Tiada terasa sampai bengawan solo
Mencari petuah ki joko bodo
Panas mentari gerahkan koko
Penuh sayang kubelikan baju di toko
Baju kesukaan bermerek polo
Bentuk perhatianku kepada koko
Tersenyum mesra, koko memberiku teko
Tapi bagiku bukan sekedar teko
Lebih dari itu wujud kasihmu koko
Kata cinta pun kuulang layaknya burung beo
Jangan keki jangan melongo
Puisi ini memang berakhiran O
Jangan dikira semudah berkata lho
Bikin puisi ini, aku seperti orang bodo.
@ lifespirit 9.2.08/28.2.09
Minggu, 27 Maret 2011
Negeri Edan
lukisan by google
Negeri Edan
Negara kacau lahir pahlawan
Bahu membahu sisingkan lengan
Pancang tonggak negara aman
Pancasila dasar jadi panutan
Selayang sayang azabnya jaman
Lirak lirik cari dukungan
Uang belanja termakan angan
Usung idealisme ber-hujah iman
Koar koar di dalam gedung
Lima sila tinggal bayang
Ada uang salahpun menang
Naik banding siapa pinang
Maju salah mundur salah
Rakyat hidup berkereta gelisah
Sekarang memang jaman susah
Benar salah sulit dipilah
Biar negeriku carut marut
Tatanan hukumnya kian sengkarut
Cintaku pada negeri hingga maut
______________________________________________
@ lifespirit 14 Juli 2008.rev. 27 Maret 2011
hujah = alasan , tanda, bukti
ber-hujah*= beralasan/berkelit/bertanda/berbukti
Negeri Edan
Negara kacau lahir pahlawan
Bahu membahu sisingkan lengan
Pancang tonggak negara aman
Pancasila dasar jadi panutan
Selayang sayang azabnya jaman
Lirak lirik cari dukungan
Uang belanja termakan angan
Usung idealisme ber-hujah iman
Koar koar di dalam gedung
Lima sila tinggal bayang
Ada uang salahpun menang
Naik banding siapa pinang
Maju salah mundur salah
Rakyat hidup berkereta gelisah
Sekarang memang jaman susah
Benar salah sulit dipilah
Biar negeriku carut marut
Tatanan hukumnya kian sengkarut
Cintaku pada negeri hingga maut
______________________________________________
@ lifespirit 14 Juli 2008.rev. 27 Maret 2011
hujah = alasan , tanda, bukti
ber-hujah*= beralasan/berkelit/bertanda/berbukti
Minggu, 20 Maret 2011
Membaca Luka Memahami Cinta
lukisan by google
Membaca Luka Memahami Cinta
Dingin menyusup mengungkit kenangan
suara jangkerik memecah sunyi
seperti halnya belati menyayat hati
Masih ingatkah engkau asmaraku
padamu pernah aku bercerita
tentang rindang pohon cinta
yang setiap pertemuan pertautkan rasa
Kini saat malam mengurung murung
Kutanyai kunang pembawa lentera
Berapa banyak api cukup untuk membakar luka?
Ianya, kunang itu memutariku dengan cepat
dan berkata: berapa titik cahaya yang kau dapat?
Dalam hening, sering jiwaku mendengar
suara-suara
____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 20 March 2011
Membaca Luka Memahami Cinta
Dingin menyusup mengungkit kenangan
suara jangkerik memecah sunyi
seperti halnya belati menyayat hati
Masih ingatkah engkau asmaraku
padamu pernah aku bercerita
tentang rindang pohon cinta
yang setiap pertemuan pertautkan rasa
Kini saat malam mengurung murung
Kutanyai kunang pembawa lentera
Berapa banyak api cukup untuk membakar luka?
Ianya, kunang itu memutariku dengan cepat
dan berkata: berapa titik cahaya yang kau dapat?
Dalam hening, sering jiwaku mendengar
suara-suara
____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 20 March 2011
Jumat, 04 Maret 2011
Hilang Basmalah
lukisan diunduh dari google
Hilang Basmalah
Tindih menindih kian sengkarut
Pedih tersembilu di sudut kelu
Tatas merentas doa tersebut
Nurani lunglai tertunduk membisu
Apatah yang kau cari, tuan diraja?
Jiwa Negeri hancur terburai
Airmata mengalir enggan merinai
Surya terpejam kian tercerai
Tersekat awan pun, batin terkulai
Luruh,o, begitu luruh menyeluruh
Hancur merepih cermin rupa
Gelap meruang tanpa cahaya
Benar salah hilang basmalah
Lihat tuan, debu mengabu
Engkau tepikan kemana doa ibu
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 26 Februari 2011
Hilang Basmalah
Tindih menindih kian sengkarut
Pedih tersembilu di sudut kelu
Tatas merentas doa tersebut
Nurani lunglai tertunduk membisu
Apatah yang kau cari, tuan diraja?
Jiwa Negeri hancur terburai
Airmata mengalir enggan merinai
Surya terpejam kian tercerai
Tersekat awan pun, batin terkulai
Luruh,o, begitu luruh menyeluruh
Hancur merepih cermin rupa
Gelap meruang tanpa cahaya
Benar salah hilang basmalah
Lihat tuan, debu mengabu
Engkau tepikan kemana doa ibu
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 26 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)