Minggu, 08 Maret 2009

Sair Cinta



Sair Cinta

Dari Jogja sampai di Bombai
Sepanjang itu cerita cinta, teruntai
Merajuk suka lara hati
Hanyalah bunga rampainya hati

Bila diri masih cinta
Kenapa peduli akan lara
Bukankah cinta lara adanya
Menggoda insan mereka-reka

Saat bibir terkecup mesra
Debar hati genderang asmara
Berpeluh-peluh cinta mendahaga
Tiada sempat berpikir derita

Tidaklah jiwa akan bertanya
Hangat nafas kian bergelora
Meliuk, meradang, berlaksa rasa
Ciptakan jalan rindu menyiksa

Jangan, janganlah engkau menangis
Kala cinta hanyut terkikis
Bagaimana nanti kembali melukis
Sedang warna di kanvas kian menipis

Tidakkah ingat pernah kau kata
Beragam coba asa terbina
Tiada peduli bara mendera
Kekuatan cinta padamkan apinya

@ lifespirit, 24 Mei 2008 ( Rev. 6 Juli 2008 )

2 komentar:

iruw harden mengatakan...

sair cinta ini menggambarkan pertentangan batin dari jiwa yang gelisah karna sebuah konsep indah universal bernama "cinta". dengan pola 4baris bersanjak aaaa, pergulatan batin tersebut dinarasikan dalam bentuk percakapan batin yang liris. namun sayang endingnya terasa kurang menarik. hal ini terjadi karna ada pengulangan kata \bara\ yang terjadi. pengulangan kata \bara\ tersebut, menjadikan bait yang tersusun seolah kehilangan daya kreatifnya.
mungkin jika diganti menjadi bentuk lain, akan membuat ending tersebut menjadi indah. sebagai contoh: \Kekuatan cinta padamkan APINYA\, \Kekuatan cinta padamkan PANASNYA\, \Kekuatan cinta padamkan MERAHNYA\, dll.
keseluruhan, sebuah karya yang cukup manis

iruw harden
1039

Imron Tohari mengatakan...

yups, masukan yang bagus Iruw!
langsung aku edit!

Makasih atas respon positipnya.

Salam lifespirit!