Senin, 20 Juli 2009

Wangi Kesturi

Wangi Kesturi Harum bunga di taman sepi Tidak rugi setia pada janji Bila hati mesti menanti Pastikan diri tahan diuji Biar dia tak kunjung datang Jangan pupus dirundung malang Esok menjelang bisa kau ulang Semai benih untuk tersayang Oo,wangi asmara laksana bunga Terbawa terbang ke batas nirwana Lembut mengalun menggurat sayang Membuai jiwa melayang layang Oo, penuang anggur-anggur cinta Kaul perindu rapuh kaca Mabuknya aulia mencari anasir Sauk syair berkaca sair _______________________________________________________ @ Imron Tohari, lifespirit, rev.21.7.09 esokuntukcinta # sauk: keluh; erang; keluh dan tangis

2 komentar:

@pRodh3ta mengatakan...

menarik sekali kak ^_^

hmmm.. aku maknai ya..

Jika kita memang sungguh sungguh pada sesuatu maka menunggu/ menghadapi rintangan bukanlah hal yang membuat ia gentar.dan jika apa yang kita inginkan belumlah tersampaikan maka jangan sampai itu memutuskan asa kita.

Bait terakhir

Baris pertama dan kedua diibaratkan seseorang pencinta yang mempunyai nazar pada setiap usaha yang dilakukannya demi mendapatkan cinta hakiki. Adalah seorang yang suci/ beriman yang haus pada sesuatu yang terpenting dalam hidupnya (aku artikan disini adalah kemuliaan hidup/ agama/ ketakwaan) dan berusaha meraih kecintaan dalam lantunan (pujipujian/ syair) agar terbebas dari api neraka (“sauk sair berkaca sair”)

sair yang pertama berarti syair
sair yang kedua berarti neraka

bisa juga jika digabungkan melantunkan puji-pujian lewat syair dan mengharap terhindar dari panas api neraka ^_^

SEMANGAT !!!

Imron Tohari mengatakan...

Sebuah apresiasi urai makna yang bagus Ilan. Salut!

Salam lifespirit!