
Foto Resa Pundarika
Membaca Luka:/Resa Pundarika
Setelah sajak terakhir kau kirim padaku
perihal rumput selalu hijau sepanjang masa
Dan kisah penghianatan yang tertulis abadi di batubatu
meninggalkan genangan air di sudut mata…
Malammalam sering aku mengalun sunyi
purnama bertudung awan menatap sabana
Kunang berlentera kecil,tabah, melintasi selasar jiwa
rubah pikiran bisu batu tenggelam di secangkir kopi
Mengenangmu, seperti mengingat sajak luka
membawa alat bercocok tanam dengan sekaleng benih cinta
Sungai mengalir, sungguh kasihan air lelah sampai di bunga
menatap mekar tak serta merta menghapus air mata
Di semesta raya kaki melepuh berjalan di atas buaian
beribu kerling jelita fana bau amis darah, rentan──
Tercecer dari ujung-ujung mantel memburu kesenangan
mesti seperti itukah mengejar hidup dalam kefanaan?
Di padang sabana derap kuda membelah deru
matahari membakar, angin berpusar terbangkan debu
Entah berapa musim sudah air mata lewat berlalu
__________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 2 Oktober 2010
se•la•sar n 1 serambi atau beranda (ada yg tidak beratap)